Powered By Blogger

Selasa, 13 April 2010

  • MICROSOFT AXAPTA

Microsoft Dynamics AX (sebelumnya Axapta) adalah solusi yang tersedia saat ini yang paling dapat memberikan cakupan yang paling luas bagi perusahaan yang memiliki penghasilan menengah ke atas. Dengan memiliki sistem ini dapat membantu perkembangan bisnis secara cepat bahkan perluasan yang cepat di internet. Dynamic AX juga menyediakan dasar yang kuat untuk kesuksesan kolaborasi dengan para klien, mitra kerja, karyawan dan vendor.

Modul yang terdapat pada Ms. Axapta :
1. General Ledger.
2. Cost Accounting.
3. Bank.
4. CRM.
5. Accounts Receivable.
6. Accounts Payable.
7. Inventory Management.
8. Master planning.
9. Production.
10. Human Resources.
11. Project.
12. Service.
13. Quistionnaire.
14. Shop Floor Control.

Keunggulan dalam menggunakan Ms.Axapta atau yang sekarang dikenal Ms. Dynamic Axapta:
• Microsoft Axapta merupakan solusi global yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang   menggunakan bahasa atau mata uang yang berbeda. "Microsoft Axapta menyediakan solusi multi-site, multi-language dan multi-currency Dynamic AX juga dapat menyesuaikan diri dengan organisasi.
• Dengan sistem yang terintegrasi serta kustomisasi yang tepat, kekeliruan pembukuan bisa langsung terlihat. Jadi, stok yang tercatat di buku dengan yang sebenarnya terjadi di lapangan tidak berbeda. Kebocoran biaya pun bisa diatasi. Selain itu kontrol produksi menjadi lebih mudah dilakukan sehingga kualitas dapat terjaga. Hal itu dapat mengurangi jumlah barang yang diretur oleh customer. Efisiensi pun meningkat.
• Microsoft Axapta sangat mudah digunakan karena berbasiskan software dari Microsoft yang sudah familiar bagi karyawan.
• Microsoft Axapta juga mendukung dalam penyediaan beberapa pilihan fungsi yang menyeluruh. Termasuk di antaranya: Manufacturing, Distribution, Supply Chain Management, Project Management, Financial Management, Customer Relationship Management, Human Resource Management, Business Analysis, Enterprise Porta.

Kelemahan dalam menggunakan Ms. Axapta atau yang sekarang dikenal Ms. Dynamic Axapta:
• tidak ada modul produksi


ERP ( ENTERPRISE RESOURCE PLANNING)

Pengertian Enterprise Resource Planning
ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan adalah struktur sistem informasi yang digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam perusahaan manufaktur/jasa yang meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan. Tujuan dari implementasi ERP adalah menyatukan semua divisi yang ada dalam perusahaan menjadi satu sistem yang dapat dikendalikan secara terpusat. ERP lebih ditujukan pada sistem back-office, dimana sistem ERP tidak bersentuhan secara langsung dengan konsumen.

Tahapan Evolusi ERP
Tahap I : Material Requirement Planning (MRP)
Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan
Material

Tahap II: Close-Loop MRP
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri
atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang
dapat diubah atau diganti jika diperlukan

Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3
elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan
simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan

Tahap IV: Enterprise Resource Planning
Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses
bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas
batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara
mudah

Tahap V: Extended ERP (ERP II)
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta
lebih konflek dari ERP sebelumnya.

Modul Enterprise Resource Planning
Modul ERP
Modul ERP utama terbagi dalam 3 sub, yaitu : modul operasi, modul financial dan akuntansi dan modul sumber daya manusia.

Beberapa modul-modul ERP yang terkenal 1. Item Master Management (IMM), 2. Bill Of Material (BOM), 3. Demand Management (DM), 4. Sales and Order Management (SOM), 5. Master Production Scheduling (MPS), 6. Material Requirements Planning (MRP), 7. Capacity Requirement Planning , 8. Inventory Mangement (INV), 9. Shop Floor Control (SFC), 10. Purchasing Management (PUR), 11. General Ledger (GL), 12. Account Payable (AP), 13. Account Receivable (AR), 14. Cost Control (CO), 15. Financial Reporting (FIR)

Keunggulan dalam menggunakan ERP:
• Integrasi data keuangan : Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.
• Standarisasi Proses Operasi : ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
• Standarisasi Data dan Informasi : Database terpusat yang diterapkan pada ERP, membentuk data yang standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.
• Pengurangan lead-time.
• Peningkatan kontrol keuangan.
• Penurunan tenaga kerja secara total.
• Peningkatan service level.
• Peningkatan sales.
• Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen.
• Peningkatan market share perusahaan.
• Pengiriman tepat waktu.
• Kinerja pemasok yang lebih baik.
• Peningkatan fleksibilitas.
• Pengurangan biaya-biaya.
• Penggunaan sumber daya yang lebih baik.
• Peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan.

Kelemahan dalam menggunakan ERP:
• Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya.
• Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
• Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
• Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik.
• Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP.


SAP (Service Access Point)
SAP adalah aplikasi ERP terbesar di dunia dan begitu juga di Indonesia. SAP faktanya memegang lebih dari 80% ERP application di Indonesia. SAP dipakai hampir disemua lini industri, walaupun awalnya dirancang untuk industry manufaktur. Sehingga tahun 90-an awal Astra Intl, Toyota, Indofood termasuk perusahaan perusahaan pionir untuk implementasi SAP di Indonesia. Meskipun demikian Banking dengan Core Banking-nya, atau Telco dengan Billing Systemnya, tetap bisa menggunakan SAP ini karena system modularnya yang bisa dipakai. Sebagai sebuah aplikasi ERP, SAP termasuk sangat lengkap. Dulu programmer - programmer kita umumnya hanya membuat satu modul saja, misalkan Sistem Informasi penggajian, SI. Keuangan, SI. Perencanaan. Tapi SAP menggabungkan semuanya dari ujung-ujung.

SAP pada dasarnya menyediakan semua solusi untuk semua fungsi dalam perusahaan, dalam industri manapun. Tapi pada umumnya modul SAP yang sering dipakai adalah:
• FICO (Financial Controlling)
• SD (Sales & Distribution)
• MMPP (Material Management, Production Planning)
• HR (Human Resources)

Keunggulan dalam menggunakan SAP:
• Mengurangi kompleksitas dan biaya kepemilikan.
• memperkuat perubahan bisnis dan inovasi
• membantu perusahaan di seluruh dunia meningkatkan hubungan dengan customer, kolaborasi mitra dan menciptakan efisiensi di seluruh supply chain dan operasional bisnis mereka.
• Kenggulan di hal kamanan, kecepatan, integrasi dan programming.

Kelemahan dalam menggunakan SAP :
• training SAP memang termasuk paling mahal.
• Meskipun unggul dalam security tapi tingginya security di SAP malah bisa menjadi bumerang, karena setiap kali bikin program harus melewati berbagai security.



Referensi:

http://www.setiabudi.name/archives/365

http://blog.unila.ac.id/nia090190/

http://yuvenalia.blog.binusian.org/page/4/

http://www.wikiedia.com